You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

بسم الله الرحمن الرحيم

Laman Baru

Sekilas Info Tentang Dajjal


Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerusakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.




“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.


“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan yang baru. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.


Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Siapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surat Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.


“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau akan mengakui aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.” di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia seperti semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup kembali. Kemudian ia bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” Orang itu berarti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”


Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakuinya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternak mereka hancur.


“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun tumbuh subur.


“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal karena dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pegunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.


Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka kering dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”


Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, yaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”


Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergetar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.


Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”


Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”


Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, bagaimana kami solat lima waktu?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”


Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.


Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.


Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”


Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.


Wallahu a’lam, Semoga kita dilindungi oleh Allah



Tanda-Tanda Kedatangan Kiamat

                                            
Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.
Puji dan syukur kita haturkan kepada Allah Yang Maha Berilmu atas segala sesuatu. Ilmu-Nya meliputi segala yang ada di alam semesta. Dia Maha mengetahui apa yang telah terjadi, dan apa yang akan terjadi serta yang tidak terjadi, dan bagaimana kejadiannya ketika terjadi. Dia tetapkan kapan bangkit hari kiamat, dan Dia sembunyikan pengetahuannya, sehingga tidak seorangpun dari makhluk-Nya mengetahui kapan terjadinya. Allah l berfirman:
"Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan." (Thaha: 15)
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Al-A'raf: 187)
Ya, sampai makhluk yang paling Dia cintaipun –Nabi Muhammad, semoga shalawat dan salam-Nya tercurah kepadanya– tidak mengetahui kapan terjadinya. Demikian juga Malaikat Jibril.
Suatu ketika Malaikat Jibril berkata kepada Nabi Muhammad n: "Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat?" Nabi n menjawab: "Tidaklah yang ditanya tentangnya lebih mengetahui daripada yang bertanya."
Akan tetapi hari kiamat pasti datang dan bisa jadi sudah dekat. Allah l berfirman:
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (Al-Ahzab: 63)
Memang sudah semakin dekat dan tanda-tandanya telah muncul. Allah l berfirman:
"Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?" (Muhammad: 18)
"Telah dekat datangnya saat itu (hari kiamat) dan telah terbelah bulan." (Al-Qamar: 1)
Nabi n pun bersabda:
بُعِثْتُ أنا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ
"Diutusku dan kiamat bagaikan jarak dua jari ini." (ShahihHR. Al-Bukhari dan Muslim)
Beliau mengisyaratkan dengan dua jarinya, jari tengah dan jari telunjuknya.
Sungguh, bila diperhatikan sejak diutusnya Nabi Muhammad n di tengah umat ini, mulai bermunculanlah tanda-tanda kecil kiamat. Meninggalnya beliau n, terbukanya Baitul Maqdis, munculnya berbagai peristiwa fitnah semacam terbunuhnya Utsman z, bermunculannya nabi-nabi palsu, hilangnya amanah, lenyapnya ilmu dan menyebarnya kebodohan terhadap ilmu agama, merebaknya zina dan riba, menyemaraknya musik dan minuman yang memabukkan, merajalelanya pembunuhan, merapatnya pasar, putusnya silaturrahmi dan jeleknya hubungan ketetanggaan, menyebarnya sifat kikir, banyaknya gempa bumi, bermunculannya wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang dengan menampilkan bentuk auratnya bahkan auratnya sekaligus, menjamurnya kedustaan dan kesaksian palsu, dan masih banyak lagi. Semua tanda-tanda kecil hari kiamat itu telah kita saksikan bersama, bahkan semakin hari kian menyeruak.
Nanti bilamana tanda-tanda besar kiamat telah muncul maka dunia tinggal menunggu kehancurannya, untuk kemudian masing masing manusia diberi balasan atas segala amalnya. Allah l berfirman:
"Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan." (Thaha: 15)
Munculnya Imam Mahdi, Dajjal, turunnya Nabi Isa q, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, terjadinya tigakhusuf yaitu tenggelamnya suatu daerah ke dalam perut bumi, penampakan asap yang menyelimuti manusia, terbitnya matahari dari arah barat, munculnya Daabbah yaitu binatang darat yang mampu berbicara, dan munculnya api yang menggiring manusia. Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari z, ia berkata:
اطَّلَعَ النَّبِيُّ n عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ: َما تَذَاكَرُونَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى بْنِ مَرْيَمَ n وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ؛ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Nabi muncul kepada kami saat kami sedang saling berbincang, maka beliau berkata: "Kalian sedang saling mengingat apa?" Mereka menjawab: "Kami sedang mengingat hari kiamat." Beliau mengatakan: "Sesungguhnya kiamat tidak akan bangkit sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda." Lalu beliau menyebutkan asap, Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari arah barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya'juj dan Ma'juj, dan tiga khusuf; khusuf di timur, khusuf di barat dan khusuf di Jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ke tempat dikumpulkannya mereka. (ShahihHR. Muslim)
Bila satu muncul dari tanda-tanda besar ini maka akan bermunculan yang lain secara silih berganti. Nabi n bersabda:
خُرُوجُ الْآيَاتِ بَعْضِهَا عَلَى إِثْرِ بَعْضٍ يَتَتَابَعْنَ كَمَا تَتَتَابَعُ الْخرْزُ فِي النِّظَامِ
"Munculnya tanda-tanda (kiamat) sebagiannya setelah sebagian yang lain itu beriringan sebagaimana beriringnya permata pada rangkaiannya." (Shahih, HR. At-Thabarani dalam Al-Ausath dan Ibnu Hibban sebagaimana dalam Al-Mawarid, dari Abu Hurairah z. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Shahih Al-Jami')
Dari Abdullah bin 'Amr c, ia berkata: Rasulullah n telah bersabda:
الْآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُومَاتٌ فِي سِلْكٍ فَإِنْ يُقْطَعِ السِّلْكُ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضاً
"Tanda-tanda (kiamat) adalah butiran-butiran permata yang tersusun pada sebuah benang. Bila benang itu diputus, maka sebagiannya akan (lepas) mengikuti yang lain." (Shahih, HR. Ahmad, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Ahmad Syakir, dinukil dari Asyrathus Sa'ah hal. 246)
Wahai saudaraku seislam. Ambillah hikmah dari tanda-tanda kiamat yang telah bermunculan. Al-Imam Al-Qurthubi t berkata:
"Para ulama berkata, hikmah didahulukannya tanda-tanda kiamat dan ditunjukkanya kepada manusia adalah untuk mengingatkan mereka dari tidur mereka. Juga memotivasi mereka agar berhati-hati untuk diri mereka dengan bertaubat dan kembali kepada Allah, agar mereka tidak dikejutkan dengan sesuatu yang menghalangi mereka dengan pertolongan terhadap diri mereka. Maka, setelah munculnya tanda-tanda kiamat semestinya manusia telah memperhatikan diri-diri mereka, dan memutus diri dari dunia serta mempersiapkan untuk kiamat yang telah dijanjikan." (At-Tadzkirah, 2/732, dinukil dari Asyrathus Sa'ah karya Al-Ghufaili)





Protected by Copyscape Plagiarism Scanner

About Me

Foto Saya
محمد فيصل
جا كرتا, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Sponsors

Radio Rodja 756AM
Copyright © 2011 MUHAMMAD FAISAL. Diberdayakan oleh Blogger.

Tsaqofah Islamiyyah ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO